SKI BAB 5
Proses Interaksi Antara Tradisi Lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
1. Jelaskan wujud interaksi budaya luar dengan tradisi local dalam konteks akulturasi dan asimilasi. Anda bisa mengambil contoh budaya hindu-budha atau budaya islam sebagai budaya luar dan tradisi etnis anda sebagai tradisi local
2. Perkirakan bagaimana akulturasi budaya hindhu budha dengan budaya local di sumatera barat,di jawa, di bali, di kalimanan, dan di Sulawesi itu terjadi
3. Perkirakan bagaimana akulturasi budaya islam dengan budaya local di sumatera barat, di jawa, di bali, di Kalimantan, dan di Sulawesi itu terjadi.
4. Jelaskan bagaimana pengaruh budaya hindhu-budha terhadap perkembangan intelektual masyarakat Indonesia.
5. Jelaskan pula bagaimana pengaruh budaya islam terhadap perkembangan intelektual masyarakat Indonesia setelah itu.
6. Ambil beberapa tradisi yang kita lakukan sekarang, kemudian lakukan penilain apakah tradisi tersebut mengalami akulturasi atau asimilasi. Jangan lupa menjelaskan berakulturasi atau berasimilasi dengan budaya mana.
7. Ambil beberapa budaya kita ada masa sekarang ini, kemudian lakukan penilaian. Apakah budaya tersebut berakulturasi atau berasimilasi dengan budaya luar selain hindu budha dan islam. Uraikan argumentasi anda kenapa semua itu terjadi.
Jawab:
1. A.
kegiatan keagamaan. : dalam kegiatan keagamaan dapat kita lihat adanya
akulturasi antara budaya minang, hindu-budha dan islam. Contoh, pada saat
kematian seseorang masyarakat minang mengenal adanya manujuah hari, sapuluh
hari, tigapuluh hari, empat puluh hari, dans seratus hari. Adapun contoh
asimilasi yang terjadi setelah masuknya kebudayaan luar pada masyarakat minang
adalah hilangnya kepercayaan animism maupun dinamisme setelah masuknya
kebudayaan hindhu-budha dan islam.
B. Pakaian: akulturasi yang terjadi pada
pakaian adat minang dapat kita lihat dari pakaian yang di gunakan dalam
pernikahan dimana di dominasi oleh warna merah. Hal ini dipengaruhi oleh
kebudayaan hindhu. Sedangkan asimilasi yang terjadi contohnya setelah masuknya
kebudayaan islam, mayoritas masyarakat minang sekarang menggunakan hijab.
C. Upacara Adat: akulturasi budaya yang
terjadi pada masyarakat minang dengan budaya islam dalam upacara adat seperti,
dapat kita lihat masyarakat minang menggunakan slogan adat basandi syara’
syara’ basandi kitabullah. Dimana dalam setiap kegiatan adat selalu di
landaskan kembali sesuai syariat islam. Semetara asimilasi yang terjadi
hilangnya upacara menyebah roh nenek moyang yang dulu sering di lakukan.
D. Peralatan: akulturasi budaya dalam
peralatan dapat di temui pada peralatan ibadah. Contoh sajadah, dimana terdapat
lukisan-lukisan rumah adat minang di sajadah yang beebrtuk masjid.
2. Kebudayaan
hindhu-budha dapat ditermia dengan mudah di Indonesia karna memiliki banyak
kesamaan dengan kepercayaan yang telah lebih dulu di anut oleh masyarakat
Indonesia pada masa itu. Sehingga terjadilah akulturasi budaya sebgai berikut:
Sumatera
barat: akulturasi antara kebudayaan hindhu-budha dan
masyarakat sumatera barat dapat kita temui pada pakaian adat, maupun upacar
pernihakan.
jawa:
akulturas antara kebudayaan hindu-budha dengan masyrakat jawa dapat kita lihat
dimana terdapat sistem strata atau kasta di antara kaum bangsawan.
Bali:
bentuk akulturasi masyarkat bali dengan kebudayaan hindhu-budha dapat ditemui
pada berbagai macam candi maunpun banguna-bangunan suci. Seperti pura yang
menjadi perkawinan antara budaya kultural.
Kalimantan:
bentuk akulturasi kebudayaan hindhu-budha dengan masyarakat Kalimantan adalah;
ditemukan nya prasasti di Kalimantan timur. Prasati itu menandakan ada kerajaan
kutai yang bercorak hindhu.
Sulawesi:
contoh bentuk akulturasi di Sulawesi dengan kebudayaan hindu-budha adalah
sebagai berikut: bentuk bangunan masjid sunan kudus adalah salah satu
akulturasi hindu-islam. Candi-candi Indonesia yang merupakan pencampuran local
dan hindhu-budha.
3. Kebudayaan
islam masuk keindonesia dengan damai. Beberapa jalur masuknya islma ke
Indonesia antara lain adalah: perdagangan, perkawinan, politik pemerintahan,
serta dakwah dari orang-orang islam dari timur tengah. Islam dapat diterima
dengan baik di Indonesia dikarnakan proses masuknya yang damai dan syarat
masuknya yang mudah. Di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa kebudayaan
sebelum masuknya islam. Sehingga terjadilah akulturasi budaya sebagai contoh
berikut:
Sumatera
barat: akulturasi kebudayaan islam di sumbar dapat kita
lihat dari bidang adat istiadat. Dimana, dalam kegiatan adat selalu di
landaskan kembali kepada agama islam. Yaitu adat basandi syara’, syara’ basandi
kitabullah.
Jawa:
contoh akulturasi antara islam dengan kebudayaan jawa dapat dilihat dari
kepercayaannya. Masyarakt jawa terkenal dengan kepercayaan pada roh-roh dan
benda-benda keramat. Nah dapat kita lihat sekarang dalam penyucian keris maupun
upacara-upacara adat lainya menggunakan ayat-ayat suci alqur’an yang di campur
bahasa jawa.
Bali:
salah satu bentuk akulturasi islam dengan kebudayaan local di bali dapat kita
lihat dari manuscript yang mereka gunakan. Sperti guritan nabi Muhammad dalam
koleksi perpustakaan kantor dokumentasi budaya bali.
Kalimantan:
salah satu contoh dari akulturasi antara kebudayaan islam dengan budaya local
Kalimantan adalah, kesenian hadrah dan rudat.
Sulawesi:
berikut 3 contoh akulturasi kebudayaan islam dengan suku bugis makasar yang
masih ada sampai sekarang. Yang pertama ada mabbrasanji (barzanji), lalu ada
suromaca/ma’baca, dan mappaci.
4. A.
Perkembangan Teknologi: sebelum masuknya
kebudayaan hindhu-budha masyarakat indonsesia sudah memiliki pengetahuan yang
lumayan tinggi pada saat itu. Setelah masuknya hindhu-budha ilmu pengetahuan
pun terus berkembang. Seperti pembuatan candi-candi, prasasti-prasati besar
yang bertuliskan huruf. Hal ini tentu memerlukan pengetahuan yang cukup.
B. Perkembangan Pendidikan
dan Pembentukan Jaringan Intelektual
Setelah
masuknya hindhu-budha bidang pendidikan dan jaringan intelektual di Indonesia
juga ikut berkembang. Kaum brahmana yang datang ke Indonesia mengajarkan dan
memberi pendidikan kepada masyarakat dengan membuka tempat-tempat pendidikan.
Ilmu pendidikan pun semakin berkembang, masuknya hindu-budha memeberikan dampak
besar bagi perkembangan pendidikan dan jaringan intelektual pada bangsa
Indonesia, baik pada saat itu dan masa selanjutnya.
C. Pemerintahan
Setelah
masuknya hindu-budha ke Indonesia. Sistem pemerintahan banyak berubah. Salah
satunya mengenal adanya raja dan sistem kasta. Seorang raja akan dipilih
berdasarkan keturunan serta pemerintahan di pegang oleh orang yang berkedudukan
tinggi.
5. A.
Seni Bangunan
Perkembangan arsitektur sejak kedatangan
islam dapat dilihat melalui seni bangunan. Contohnya bangunan masjid makam dan
istana. Terutama bangunan masjid yang memiliki nilai aritistik tinggi.
B. Aksara dan seni rupa
Salah
satu contoh perkembangan pada bidang ini dapat kita temui pada seni kaligrafi.
Kaligrafi ditulis dengan bahasa arab dengan gaya yang sangat indah.
C. Seni Sastra
Salah
satu bentuk nya adalah seni wayang yang di gunakan untuk mengajarkan
ajaran-ajaran islam. Namun itu tidak merupakan murni kebudayaan islam melainkan
telah bercampur dengan beberapa kebudayaan, seperti hindhu. Pada bidang ini
tidak terdapat banyak peningkatan. Dikarnakan masyarakat pada saati itu tidak
memiliki dan belum mampu untuk menyimpan dan melastarikan seni yang ada.
D. Sistem Pemerintahan
Pada
bidang pemerintahan juga terjadi perkembangan. Dimana pada saat itu pemimpin di
berikan gelar sultan. Serta cara pemakaman tidak lagi menggunakan candi
melainkan dimakamkan dengan cara islam.
E. Sistem Kalender
Setelah
masuknya islam masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem kalender berdasarkan
peredaran bulan (komariah) seperti tahun hijriah (islam). Nama bulan yang
digunakan adalah 12 sama dengan hijriah. Namun untuk sistem penanggalannya
masih menggunakan sistem kalender dari zaman hinhdu-budha. Yaitu penanggal
harian saka.
F. Filsafat dan Ajaran Islam
Lahirnya Ilmu Fiqih, yaitu ilmu yang
menguraikan segala macam peraturan serta hukum guna menetapkan
kewajiban-kewajiban masyarakat Islam terhadap Tuhan dan sesama manusia.
lahirlah
dasar-dasar Ilmu Qalam yang berisi penetapan segala sesuatu yang harus menjadi
dasar kepercayaan seorang muslim. Ilmu Qalam adalah ajaran pokok agama Islam
yang berisi soal-soal sekitar keesaan Tuhan yang menjadi dasar kepercayaan
(iman) mutlak bagi pemeluk Islam. Ilmu tersebut disebut juga ilmu at-tauhid
(ilmu tentang keesaan Tuhan).
lahir dasar-dasar Ilmu Tasawuf,
yaitu memberi jalan kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
berdasarkan cinta terhadap Nya. Ilmu Tasawwuf membahas tentang orang-orang yang
langsung mencari Tuhan karena cinta dan rindu terhadap Allah. Mereka
meninggalkan keduniawian dan menghadapkan jiwa dan raganya hanya kepada Tuhan.
6. A.
tradisi manujuah hari, sapuluh hari, tiga puluh hari, empat puluh hari, dan seratus
hari. Tradisi ini merupakan akulturasi agama islam dengan kebudyaan hindu.
Dalam agama islam tidak diajarkan demikian, namun dalam ajaran hindu mereka
percaya bahwa roh orang yang baru meninggal masih berada dekat dengan mereka.
B. upacara keagamaan yang kita lakukan
sekarang. Menurut saya selain mengalami akulturasi, sebenarnya lebih mengalami
asimilasi. Contoh sebelum mengenal kebudayaan hindhu-budha dan islam,
masyarakat Indonesia masih memiliki kepercayaan animism dan dinamisme. Setelah
kedatangan kebudayaan tersebut. Kepercayaan animism dan dinamisme perlahan
menghilang. Meskipun masih ada sisa sedikit. Namun perlahan-lahan hilang
ditelan masa dan perubahan.
7. Contoh
budaya berpakaian: budaya berpakaian sekarang, khususnya cara berpakaian islam.
Telah berakulturasi dengan budaya barat. Jika dahulu wanita jarang memakai
jeans. Sekarang banyak wanita menggunakan jeans dan di padukan dengan jilbab.
Menurut saya, hal ini terjadi karna perkembangan zaman dan kebutuhan manusia
akan fashion atau keindahan.
Komentar
Posting Komentar