SKI BAB 3

 SKI BAB 3

 1.   Jelaskan teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu/Buddha di Indonesia dan telusuri periode waktunya lalu buatkan lini masa (timeline) sejarah kebudayaan tersebut di nusantara 

ada beberapa teori yang menjelaskan masuknya agama dan kebudayaan Hindu/Buddha ke indonesia di antara nya; teori kesatria, yang beranggapan bahwa kebudayaan hindhu/buddha di bawa oleh bangsa kesatria atau kaum bangsawan yang melarikan diri ke indonesia. lalu ada teori waisya, teori ini menganggap bahwa kebudayaan Hindu/Buddha di bawa oleh para pedagang yang datang ke nusantara. selanjutnya ada teori Brahmana, teori ini menjelaskan bahwa kebudayaan Hinddu/Buddha di bawa oleh kaum intelektual, atau para filsuf/sarjana dari india. mereka bertujuan untuk menyebarkan kebudayaan mereka di nusantara. berikutnya ada teori Sudra, para budak atau kasta bawah dari india ini mearikan diri dan datang ke nusantara. di situ mereka mulai hidup dan berkembang biak dan mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya. terakhir ada teori arus balik, teori ini menyatakan bahwa masuknya kebudayaan Hinddhu/Buddha ke Nusantara adalah karna orang nusantara sendiri. mereka pergi menuntut ilmu ke india dan ketika pulang mereka mengajarkan nya di nusantara.

Lini masa(timeline) sejarah kebudayaan hindu budha di indonesia(WIKIPEDIA)

101 - Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu.[1]

150 - Kerajaan Salakanagara, berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.

300 - Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan India. Hubungan dagang ini mulai intensif pada abad ke-2 M. Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkih. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan.

300 - Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok. Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan Gunavarman. Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan.

400 - Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasti, candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara diberitakan oleh orang Cina.

603 : Kerajaan Malayu berdiri di hilir Batang Hari. Kerajaan ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun 683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya.

671 : Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke India.

685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.

692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.

922 : Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.

932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau 932 Masehi.[2]

1292 - Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Sumatra dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam.

1292 : Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[3]

1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.[3]

1293 - 1478: Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatra ke Papua, kecuali Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra, dan ritual keagamaan.[3]

1345-1346 : Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.

1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu.

1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.[3]

1570 - Pajajaran, ibu kota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.



2.   Jelaskan korelasi munculnya kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan masuknya Hindu/Buddha, pertimbangkan lokasi, sumber sejarah dan kehidupan budaya yang ada pada masing-masing kerajaan tersebut

kebudayaan India yang menganut sistem kasta memicu timbulnya kerajaan-kerajaan di indonesia yang memiliki sistem yang sama. munculnya kerajaan Hindu Budha adalah pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.Terjadinya kerajaan Hindu adalah karena adanya pedagang Hindia yang datang ke Indonesia dan berdagang sambil menyebarkan agama Hindu dan mendirikan sebuah candi Hindu yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi mereka Sedangkan kerajaan Buddha adalah kerajaan yang dibawa oleh pedagang yang berasal dari China yang menyebar agama nya. 

3.   Perkirakan periodisasi munculnya pengelompokkan kerajaan-kerajaan di Indonesia menjadi Kerajaan tertua, kerajaan Melayu dan Sriwijaya, dan kerajaan Mataram kuno, buatkan juga lini masanya

perkiraan periodisasi kerajaan-kerajaan di indonesia dapat di perkirakan seperti ini; kerajaan kutai (abad ke 4), kerajaan tarumanegara (abad ke 5), kerajaan holing (abad ke 6), kerajaan medan kemulang (abad ke 7), kerajaan mataram (abad ke 7), kerajaan sriwijaya (abad ke 7), kerajaan sunda (abad ke 7), kerajaan kediri (abad ke 7), kerajaan singosari (abad ke 7), kerajaan majapahit (abad ke 7), kerajaan buleleng (1660-1950)










4.   Jelaskan perkembangan kebudayaan pada masa kerajaan Hindu/Buddha dan pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia

Masuknya kebudayaan dan agama Hindu-Buddha juga menyebabkan akulturasi dengan kebudayaan lokal. pengaruhnya bahkan masih di rasakan hingga sekarang. contohnya agama dan kebudayaan Hinddhu/Buddha masih ada sampai sekarang. adapun mungkin contoh lainnya ada pada masyarakat jawa yang meniru sistem kasta pada kebudayaan Hinddu.
Perkembangan Aksara dan Sastra
Aksara mulai muncul di Indonesia pada abad ke-4 M. Prasasti-prasasti pertama ditulis dengan aksara Pallawa. Prasasti-prasasti pertama yang ditemukan di Indonesia ditulis dalam bahsa Sanskerta dan aksara Pallawa. Sanskerta adalah bahasa pendidikan di seluruh India, digunakan oleh kalangan terpelajar dan ahli-ahli agama. Bahasa ini kemudian berkembang dan dipakai oleh masyarakat Indonesia pada waktu itu dan mempengaruhi lahirnya bahasa Jawa Kuno yang dipakai sebagai alat komunikasi masyarakat Indonesia selanjutnya. Selain itu,naskah sastra pada masa Hindu Buddha biasanya ditulis di atas daun lontar yang dapat tahan dalam waktu yang cukup lama. Banyak juga karya sastra India yang dibuat versi Indonesianya seperti cerita Mahabarata. 
 
Perkembangan Sistem Kepercayaan
Sebelum masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha, di Indonesia telah berkembang kepercayaan animisme dan dinamisme yang merupakan kepercayaan asli nenek moyang kita. Kepercayaan ini berpusat pada pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesi cukup maju dalam ilmu agama Hindu-Budha, salah satu contohnya adalah kerajaan Sriwijaya yang pada saat itu menjadi salah satu pusat pendidikan Hindu-Budha di Asia Tenggara.
Sampai saat ini, Hindu- Budha masih menjadi salah satu kepercayaan yang diakui di negara Indonesia. 
Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Sosial
 
Sebelum kedatangan kebudayaan Hindu Buddha, masyarakat Indonesia dipimpin oleh kepala suku. Setelah kedatangan kebudayaan Hindu Buddha dari India, struktur masyarakat Indonesia berkembang lebih teratur dan terorganisasi. Kelompok masyarakat yang sebelumnya berupa suku-suku berubah menjadi kerajaan. Pengaruh kebudayaan Hindu juga membentuk masyarakat menjadi berkasta. 
Perkembangan Arsitektur
dari batu dan bata yang mendapat pengaruh India yang ditemukan di Indonesia itu disebut candi. Candi berfungsi untuk memuliakan orang yang sudah mati, khususnya para raja dan orang terkemuka. Candi sebagai makam hanya terdapat dalam ajaran agama Hindu sedangkan dalam agama Buddha, candi ditujukan sebagai tempat pemujaan dewa.
Banyak sekali candi ataupun relief dan patung yang mendapat pengaruh Hindu-Budha ditemukan di Indonesia. 

 



·         


5.   Dari bukti-bukti sejarah terdapat informasi tentang adanya perempuan sebagai ratu di kerajaan-kerajaan pada masa Hindu/Buddha di nusantara. Apa pendapat anda terhadap fenomena ini, lalu kenapa ada gerakan emansipasi wanita lama setelah masa itu. Berikan argumentasi anda dan berbagai macam sudut pandang. 

kebudayaan pada masa itu masih sangat men superior kan laki-laki. pemimpin hanya di pegang oleh laki-laki. hal ini menimbulkan pergolakan batin pada kaum perempuan pada masa itu sehingga mereka melakukan perlawanan agar bisa setara dengan laki-laki. mereka adalah para feminis yang percaya bahwa perempuan juga mampu sama seperti laki-laki.


6.   Telusuri kembali pengaruh Hindu/Buddha terhadap kebudayaan Indonesia, lalu uraikan satu contoh pengaruh tersebut yang anda temukan pada kebudayaan etnik anda. 

salah satu contoh nyata yang dapat kita temui sekarang bisa di lihat dari masyarakat minang. pada saat melakukan acara pernikahan, masyarakat minang menggunakan baju adat yang di penuhi dengan warna merah. hal ini merupakan salah satu bentuk pengaruh yang di tinggalkan oleh kebudayaan Hinddhu di indonesia.


7.   Jika agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dengan damai serta berakulturasi dengan budaya nusantara, kenapa sekarang justru terjadi pertikaian yang mengatasnamakan SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan)? Apa argumentasi anda terhadap kejadian yang berulangkali muncul di Indonesia saat ini.  

 pada saat sekarang sering kita jumpai adanya penganut ajaran agama-agama radikal. mereka menganggap bahwa agama dan kebudayaan mereka adalah yang paling benar dan menganggap bahwa orang lain sesat. hal ini menimbulkan banyak konflik bahkan sampai timbul gerakan terorisme. munculnya kejadian kejadian seperti itu di akibatkan kurangnya sikap saling menghargai dan toleransi dari sesama penduduk indonesia. pola pikir yang masih terbelakang ini dapat membawa indonesia pada perpecahan jika tidak segera di tanggulangi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary

Filsafat Moral (etika)

SKI BAB 4